Tuesday, June 23, 2009

Penyusunan Anggaran Penerimaan dan Pengeluaran Bulanan

Membuat anggaran/ budget bulanan adalah bagian terpenting dalam pengelolaan keuangan keluarga. Kami melihat bahwa anggaran yang diperhitungkan secara benar akan memaksimalkan keterbatasan pendapatan guna mencapai sasaran dan tujuan (impian) keuangan jangka pendek dan jangka panjang.

Ada enam langkah praktis yang sebaiknya Anda lakukan dalam proses perencanaan anggaran:

• Menentukan sasaran dan tujuan keuangan keluarga.
• Mendata ulang semua informasi menganai keuangan keluarga.
• Membuat perencanaan anggaran.
• menganalisis perencanaan yang baru saja Anda buat.
• Melaksanakan perencanaan anggaran sesuai hasil analisis.
• Melakukan peninjau ulang terhadap pelakasanaan anggaran, sehingga tidak terjadi penyimpangan dari anggaran
yang telah ditetapkan.


Penentuan Sasaran


Untuk dapat membuat sebuah anggaran yang efektif dan efisien hal yang utama harus Saudara lakukan adalah menetapkan sasaran, tujuan dan impian keuangan masa depan. Ini dimulai dari sasaran yang sifatnya jangka pendek. Contoh dari sebuah sasaran adalah meningkatkan kemampuan menabung keluarga atau meminimalisasi tingkat hutang keluarga.

Sasaran ini bisa dilihat dari hasil analisis laporan keuangan yang telah Anda buat di awal proses perencanaan keuangan keluarga. Misalnya dari hasil analisis awal, tagihan kartu kredit Anda selalu menunggak dari bulan kebulan untuk itu anda harus membayar bunga, anda menyadari hal ini akan menganggu keuangan keluarga apabila terus dibiarkan begitu saja maka anda memutuskan untuk menolkan tunggakan kartu kredit untuk bulan depan.

Tujuan keuangan yang telah Anda tetapkan dan masuk dalam skala prioritas utama, harus dilakukan alokasi guna mencapainya. Kebutuhan akan alokasi dana harus diperhitungkan terlebih dahulu. Sehingga besarnya alokasi dana dapat dimasukkan dalam perencanaan anggaran menyeluruh. Penentuan tujuan keuangan harus realistik dan terukur dengan kondisi keuangan Anda dan keluarga.

Mendata Keuangan Keluarga

Selanjutnya Anda harus mengumpulkan data keuangan keluarga. Karena perencanaan anggaran merupakan proyeksi pendapatan dana pengeluaran keluarga untuk masa depan, maka informasi dari laporan keuangan, baik laporan kekayaan dan laporan arus kas merupakan informasi awal yang berguna. Bagi anda yang baru pertama kali membuat anggaran penerimaan dan pengeluaran, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mencatat seluruh penerimaan dan pengeluaran yang telah teradi selama satu atau dua bulan terakhir. Satu hal penting yang harus Anda pertimbangkan juga adalah menyiapkan dana darurat (emergency fund).Dimana pos ini merupakan dana untuk berjaga-jaga bila keadaan tak terduga terjadi.

Waktu dan besarnya dana yang dibutuhkan, merupakan poin penting yang harus diperhatikan dalam perencanaan anggaran. Hal yang tak boleh terlupakan adalah untuk mengalokasikan pengeluaran yang sifatnya periodik, misalnya biaya renovasi rumah dikeluarkan satu kali dalam enam bulan Rp 1.200.000, kita harus alokasikan Rp 200.000 perbulannya, begitu juga untuk biaya pajak kendaraan, iuran sekolah tahunan dan biaya2 yang bersifat periodik lainnya. Besarnya dana yang harus dialokasikan untuk emergency fund juga harus menjadi perhatian serius karena ini akan menopang kehidupan keluarga apabila suatu waktu penerimaan keluarga turun drastis atau bahkan tidak ada sama sekali. beberapa Ahli keuangan menyarankan besarnya dana darurat itu antara 3-6 kali dari kebutuhan pengeluaran bulanan.

Jika anda mempunyai impian yang sifatnya jangka panjang, maka untuk bisa tercapai anda juga harus mengalokasikannya dari sekarang. misal sebagai muslim anda berkeinginan untuk menunaikan ibadah haji bersama pasangan anda, anda mentargetkan untuk bisa berangkat pada tahun 2017, taksiran biaya nya sebesar Rp.60 jt, maka mulai dari sekarang anda harus mengalokasikan dana perbulannya Rp.625.000.

Membuat Perencanaan Anggaran

Pembuatan perencanaan anggaran merupakan pengumpulan semua ekspektasi pemasukan selama satu bulan dan ekspektasi semua pengeluaran dalam satu bulan dalam bentuk lembar anggaran, yang sebaik nya telah terkelompok (.......)

Surplus maupun defisit setiap bulan dapat Anda lihat dari perhitungan ekspektasi pendapatan setiap bulan dan pengaluaran yang harus dikeluarkan.

Menganalisis Perencanaan Anggaran

Setelah pembuatan perencanaan anggaran, laporan ini harus dianalisis dengan cermat. Cash flow yang terjadi, baik surplus maupun defisit harus benar-benar dipertimbangkan. Sehingga setiap bulannya anda dapat melakukan perbaikan2 untuk semakin mengefektifkan dan mengefisienkan Anggaran tersebut. Hasil akhir yang harapkan disini adalah adanya peningkatan kekayaan dari pengelolaan keuangan yang kita lakukan.

Melaksanakan Perencanaan Anggaran

Pelaksanaan perencanaan anggaran merupakan proses beroperasinya anggaran tersebut. Dalam hal ini mungkin Anda mengidentifikasi beberapa hal yang mungkin dapat dikurangi dalam hal pengeluaran tidak tetap untuk lebih menfokuskan kepada tujuan keuangan yang lebih panjang. Dan tentunya Anda akan terus memperhatikan pengeluaran untuk entertiment yang mereka lakukan setiap bulannya, diusahakan agar tetap pada jalur perencanaan anggaran sehingga tidak mengganggu pengeluran lainnya.

Sebaliknya Anda juga mengawasi pengeluaran tak terduga yang mungkin saja timbul karena adanya kebutuhan baru. Dengan melaksanakan perencanaan ini, dapat melihat berbagai kebutuhan yang mungkin timbul dan tetap pada jalur yang telah ditetapkan sebelumnya.

Mengevaluasi Perencanaan Anggaran.

Bagian terakhir dari perencanaan anggaran adalah meninjau ulang dan mengontrol pelaksanaan perencanaan anggaran. Dalam hal ini Anda dan keluarga berusaha agar perencanaan anggaran yang telah dilaksanakan berada pada batasan atau alokasi yang telah ditetapkan.

Anda juga harus melihat dan mempertimbangkan kemungkinan perubahan, dengan mengurangi pos pengeluaran tidak tetap bila ekspektasi pemasukan yang lebih kecil dari yang Anda antisipasi serta pengeluaran yang lebih besar dari yang telah dianggarkan. Bila terjadi di mana pemasukan yang didapat lebih besar dari ekspektasi maka sebaiknya Anda tetap melakukan pengeluaran yang telah dianggarkan, sehingga dengan begitu Anda memiliki dana sisa yang lebih besar untuk alokasi tujuan keuangan jangka panjang lain.

Kaya bukan karena memperoleh penghasilan yang besar, tapi kaya karena kemampuan dalam mengelola keuangan.

Banyak orang mengatakan bahwa orang kaya itu adalah orang yang hidup dalam kemewahan, yang mempunyai rumah mewah, mobil mewah, tinggal dipemukiman mewah dan punya banyak uang, dalam artian "berlimpahan materi" namun hal tersebut tidak selamanya benar.

Pengertian yang lebih sederhana lagi "orang kaya adalah mereka yang mempunyai penghasilan yang lebih besar dari pengeluarannya".

Ada sebuah fenomena dimana orang sering berkata "kitakan orang kaya, masak hanya makan diwarung lesehan", dan tak jarang juga kita dengar para istri bicara "staf papa aja pakai sepatu merek PL ( tarok aja sebuah merek yang bergengsi ) masak sih papa cuma pakai sepatu ini, gengsi donk......" dan kita tidak menyadari bahwa hal-hal kecil seperti ini lah yang membuat kita tidak akan pernah menjadi orang kaya, karna setiap kelebihan pendapatan yang kita miliki difungsikan untuk mendapatkan benda2 yang kita anggap akan membuat orang memandang kita sebagai orang kaya. padahal kenyataannya tidaklah demikian.

Sebagai contoh:

Pak Bernad yang bekerja sebagai seorang Asisten Manager Produksi disebuah perusahaan Maufacturing, setiap bulan nya memperoleh gaji Rp.10 jt dari penghasil ini biasanya dia bisa menabung Rp.1.5 jt per bulan. Karena kerja keras dan loyalitasnya terhadap perusahaan dia mendapatkan kenaikan gaji mejadi per Rp.11 jt bulan. Namun bagi istri Pak Bernad kenaikan gaji ini diikuti juga oleh peningkatan selurus komponen pengeluaran keluarga perbulannya dan dia tidak memikirkan untuk meningkatkan tabungan, karena menganggap uang Rp.1 juta itu tidak lah seberapa kalau sudah dibagi untuk setiap komponen pengeluaran. Amat sangat disayangkan hasil dari kerja keras Pak Bernad ini tidak dapat meningkatkan kekayaannya sama sekali.
Kalau saja pada saat itu istri Pak Bernad berfikir bahwa tambahan penghasilan itu diperoleh suaminya dengan kerja keras dan dia mengalokasikan setengahnya untuk tambahan tabungan tentu saja kerja keras suaminya tidak akan sia-sia. Rp.500.000 emang benar tidak seberapa kalau dibandingkan dengan Rp.11 juta, tapi coba anda kumpulkan 1 tahun sudah Rp 6 juta bukan, 10 tahun udah Rp. 60 jt loh..... bukan jumlah yang kecil lagi kan???? bukankah Pak Bernad akan semakin kaya dengan kenaikan tabungannya Rp.500.000 perbulan?????

Pak Bernad akan semakin kaya lagi kalau dia mampu mengelola kelebihan pendapatan/tabungannya ini untuk menghasilkan tambahan pendapatan lagi....

Bagaimana caranya??? Tentu saja dengan mencari peluang usaha yang sesuai dengan keinginan Pak Bernat. Untuk dapat menemukan peluang usaha yang diinginkan anda dapat mengunjungi situs http://peluang-usaha-jitu.blogspot.com.